Seorang filsuf di Florida Atlantic University, Susan Schneider, mengatakan abadinya manusia bergantung pada seseorang memaknai apa itu manusia abadi.
"Saya tidak berpikir ketika ada orang bertanya tentang keabadian mereka dan mengartikannya dengan keabadian sejati. Kecuali mereka percaya pada sesuatu seperti jiwa," ucapnya dikutip dari Live Science, Senin (12/12/2022).
"Jika seseorang, katakanlah, meningkatkan otak dan tubuhnya untuk hidup sangat lama, mereka tetap tidak akan bisa hidup setelah akhir alam semesta," imbuh Susan.
Makhluk yang Berpotensi Abadi
Para ilmuwan sepakat bahwa alam semesta yang berakhir, setidaknya bisa meredam tentang potensi keabadian manusia. Jurnalis sains untuk Scientific American, John Horgan, mengatakan bahwa tidak mungkin juga manusia yang hidup hari ini akan mengalami berakhirnya alam semesta.
Hal itu karena banyak manusia menjadi tua dan mati. Padahal untuk hidup tanpa batas waktu, perlu menghentikan tubuh dari penuaan. Kondisi itu bisa dialami makhluk lain, yang memiliki potensi bisa hidup abadi karena bisa menghentikan penuaan. Makhluk itu adalah hydra.
Hydra adalah invertebrata kecil seperti ubur-ubur dengan pendekatan penuaan yang luar biasa. Mereka sebagian besar terdiri dari sel punca yang terus-menerus membelah untuk membuat sel baru, karena sel lama mereka dibuang.
Masuknya sel-sel baru secara konstan memungkinkan hydra untuk meremajakan diri dan tetap awet muda. "Mereka tampaknya tidak menua, jadi berpotensi abadi," kata Daniel Martínez, seorang profesor biologi di Pomona College di Claremont, California.
Meski hydra menunjukkan bahwa hewan ada yang tidak bisa tua, tetapi itu tidak bisa ditiru atau diaplikasikan ke manusia. Hydra hanya memiliki panjang 0,4 inci (10 milimeter) dan tidak memiliki organ. "Itu tidak mungkin bagi kami karena tubuh kami (manusia) sangat kompleks," ujar Martínez.
"Kita tidak bisa begitu saja membuang sel lama kita seperti yang dilakukan hydra, karena kita membutuhkannya. Misalnya, neuron di otak mengirimkan informasi," jelasnya lebih lanjut.
Meski tidak punya potensi hidup abadi seperti hydra, tetapi hydra dapat menginspirasi penelitian yang memungkinkan manusia hidup lebih sehat, misalnya, dengan menemukan cara agar sel manusia berfungsi lebih baik seiring bertambahnya usia. "Manusia tidak akan pernah mencapai keabadian biologis seperti itu," tegas Martinez.
Manusia Tertua yang Tercatat
Dengan berbagai pendekatan, ilmuwan menjelaskan bahwa manusia jelas tidak bisa hidup abadi. Namun, ada manusia yang hidup dengan umur yang sangat panjang. Manusia tertua yang pernah tercatat adalah Jeanne Calment dari Prancis, yang meninggal pada usia 122 tahun pada tahun 1997, menurut Guinness World Records.
Sementara itu, dalam studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti melaporkan bahwa manusia mungkin dapat hidup maksimal antara 120 dan 150 tahun. Setelah itu, para peneliti mengantisipasi hilangnya ketahanan sepenuhnya pada manusia, misal kemampuan tubuh untuk pulih dari berbagai hal, seperti sakit atau cedera.
Jadi, untuk hidup di luar batas atau abadi, manusia perlu menghentikan penuaan sel dan mencegah penyakit.